Laman

Sabtu, 23 Juni 2012

"Allah…, Tolong Bantu Aku!"

"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (QS. Yusuf : 86)
Umar, seorang pegawai BUMN di Kalimantan Timur, tengah berada di Jakarta untuk keperluan dinas. Setelah menginap beberapa hari di sebuah hotel, rencananya siang itu ia hendak check-out dan menyelesaikan pembayaran tagihan.
Bill hotel sudah ditangan Umar. Tertera di sana sejumlah angka yang harus dibayar. Seperti kalkulasinya, tidak melebihi budget kantor yang ia pegang. Ia pun hendak mengeluarkan uang dari sakunya. Namun ia mundur beberapa langkah dari desk receptionist. Ia ambil posisi di sebuah kursi dalam lobby hotel yang lega. Uang 1,4 juta ia keluarkan sebesar nilai yang tertera dalam bill tersebut. Belum lagi ia bangkit dari kursinya untuk membayarkan uang tersebut kepada petugas hotel, tiba-tiba ia dihampiri oleh seseorang yang tidak ia kenal.
Pria itu berparas menarik. Pakaiannya rapi dengan semua aksesoris yang meyakinkan. Pada pembicaraan awal, pria itu dapat menawan Umar hingga ia tidak jadi berdiri dan membayarkan uang ke petugas hotel. Beberapa menit obrolan di antara mereka, pria itu menunjukkan sebuah jam Rolex Oyster Perpetual berwarna emas. Dia meyakinkan Umar bahwa ia hendak menjual jam tersebut dengan harga murah.
Awalnya Umar menyadari bahwa itu adalah modus penipuan yang marak berlaku di Jakarta. Ia menampiknya. Namun aneh, entah pengaruh hipnotis atau apa tanpa ia sadari orang itu pergi. Kini jam Rolex berwarna emas sudah ada di tangan Umar. Ia kaget mendapatinya. Bahkan yang membuat ia lebih kaget lagi adalah saat ia sadari uang sejumlah Rp 1,4 juta sudah raib! Kini sadarlah Umar bahwa ia baru saja ditipu seseorang.
"Sial…, Bagaimana aku bisa bayar hotel!!!" keluh Umar. Dalam kekalutan itu, Umar merasa malu kepada resepsionis hotel yang menunggu bayaran darinya. Sejurus kemudian Umar datang ke desk receptionist dan mengatakan bahwa ada barang yang ingin ia beli di mall dan ia titipkan luggage-nya di sana. Ia berjanji dalam beberapa saat akan kembali lagi. Umar panik, ia tidak punya uang untuk bayar hotel. Dalam kepanikan itu, ia bergumam, "Allah…, tolong bantu aku!"
Ia berpasrah diri kepada Allah. Dia sampaikan kegalauan dan kepanikannya. Maka tawakkal kepada-Nya pada waktu sulit adalah penenang jiwa ketika panik. Pelita hati dalam kegelapan hidup. Berpeganglah terus pada tali-Nya. Sungguh beruntung mereka yang bersandar hanya kepada Dia, Ash-Shamad.
Dipeganginya jam Rolex itu. Umar merasa yakin bahwa jam itu adalah palsu. Namun dugaan itu ia tepis. Ia ingin mencoba peruntungan untuk menawarkan jam tersebut ke toko-toko jam mewah yang berada di bilangan Senen, Jakarta. Setidaknya ini adalah sebuah usaha, ikhtiar yang bisa membuat hidup lebih mudah dan menjadi sebab atas datangnya pertolongan Allah SWT.
Namun yang terjadi adalah seperti dugaan Umar semula. Setiap toko jam mewah yang ia datangi, semuanya berujar bahwa jam yang dibawa Umar adalah palsu! 4 toko sudah ia sambangi, namun usahanya belum menuai hasil. Umar bertambah panik. Dalam kekalutan itu lagi-lagi Umar terus berdoa kepada-Nya sambil berkata, "Allah..., tolong aku!"
Umar lalu masuk ke plaza Atrium Senen. Ia bertanya kepada seorang petugas security dimana toko jam mewah di plaza ini. Setelah ditunjukkan, Umar pun bergegas ke sana. Sesampainya di toko yang dimaksud, Umar mendorong pintu kaca dan memberanikan diri bertanya kepada petugas toko yang ada.
"Pak, saya mau menawarkan jam Rolex ini, apakah toko ini tertarik untuk beli?" ujar Umar. Seorang pelayan toko tanpa meneliti terlebih dahulu jam yang dibawa Umar langsung berkomentar, "Wah pak.... itu mah Rolex palsu! Pasti Anda tertipu ya!" Lemas Umar mendengarnya, rupanya petugas toko jam itu sudah amat berpengalaman. Tanpa meneliti terlebih dahulu ia sungguh mengerti mana jam Rolex yang palsu dan orisinal.
Namun Umar pantang menyerah, ia datangi seorang petugas toko wanita yang ada di sana. "Mbak, saya mau nawarkan jam Rolex ini, apakah toko ini tertarik untuk membeli?" jelas Umar. Wanita yang sedang serius membuat kuitansi itu berujar tanpa menoleh, "Pak jam itu palsu, kami gak main jam-jam palsu. Di sini semuanya orisinil...!"
Mendengarnya Umar sedikit kecewa. Tiba-tiba seorang warga Afrika yang tengah duduk dan menunggu surat kwitansi berdiri dan menghampiri Umar. Rupanya ia memperhatikan kedatangan Umar sejak awal. Warga Afrika itu lalu berkomentar dengan bahasa Inggris sekenanya, "Do you wanna sell this watch, brother?" Umar menjawab “Ya”
Orang Afrika itu bertanya lagi dalam bahasa Inggris, "Berapa harga yang kau minta?" Umar kaget mendengarnya, seolah tak percaya Umar tak mampu menjawab secara spontan.
"Saudaraku, jam ini bagus. Saya sudah lama mencari jam Rolex model dan seri seperti ini. Saya mau beli berapa harga yang kamu mau?" tanya warga Afrika tersebut. Umar semakin tak percaya apa yang didengarnya. Umar kikuk menjelaskannya, sebab ia tahu bahwa jam ini bukan asli.
Namun yang lebih mengherankan lagi, pria itu mengenakan Rolex tersebut di tangannya lalu berkata kepada Umar, "See... it's very suitable for me! (tuh lihatkan..., jam ini pantes bener di tanganku!"
Karena Umar tak merespon, warga Afrika itu mengambil tindakan. Tiba-tiba ia berkata kepada petugas toko wanita tadi untuk membatalkan transaksi dan minta uangnya dikembalikan. Awalnya wanita itu mengelak sambil mengatakan bahwa ia sudah kadung buat kuitansi dan ia bakal dimarahi oleh bosnya bila ketahuan membatalkan transaksi. Namun orang Afrika itu berkata, "Cepat kembalikan uangku, toh bos kamu gak ada di toko!"
Sebab desakan orang Afrika itu, wanita itu pun mengembalikan setumpuk uang dalam pecahan 50 ribuan dengan wajah bersungut. Orang Afrika itu menerima uangnya kembali. Dua lembar uang 50 ribuan ia berikan kepada wanita di toko itu sebagai upah. Lalu pria ini mengajak Umar meninggalkan toko.
***

Jam tangan Rolex itu masih melingkar di pergelangan tangan orang Afrika. Bersamanya Umar masuk ke sebuah kantin. Mereka memesan minuman di sana dan pembicaraan pun dimulai. Orang Afrika itu masih terkagum-kagum dengan jam Rolex tersebut. Sekali lagi ia menanyakan Umar berapa harga yang diinginkan. Umar sungkan menjawabnya sebab ia tahu bahwa jam tersebut palsu.
Tak sabar menunggu jawaban Umar, pria itu mengeluarkan setumpuk uang 50 ribuan dari sakunya sambil berkata kepada Umar, "Ini uang yang aku punya, kalau kamu mau terimalah dan aku ambil jam tangan ini!" Mendengarnya Umar bersyukur kepada Allah, sebab melihat tumpukan uang itu, Umar yakin setidaknya urusan bill hotel bisa terbayar.
Umar pun mengangguk tanda setuju. Setelah Umar menerima uang yang tidak diketahui jumlahnya itu, pria Afrika pun meninggalkan tempat sebab ada urusan yang ingin dikerjakannya.
Kini Umar sendiri di meja kantin. Seolah tak percaya, ia pandangi tumpukan uang 50 ribuan tadi. Kini ia beranikan diri untuk menghitungnya. Maka terperanjat dia begitu mendapati bahwa tumpukan uang itu berjumlah 28 lembar, yang berarti Rp 1,4 juta.

Astagfirullah, Restoran Muslim di Xinjiang Jual Alkohol dan Tari Perut



ImageALHIKMAHONLINE.COM -- Tulisan itu terpampang di atas pintu masuk, al-Math’am al-Islami, restoran muslim. Nama restoran ini, A Fun Ti. Alamatnya di Jalan Houguaibang Hutong, 188, distrik Dongcheng, Kota Beijing.
Dalam website www.islamichina.com, restoran ini disebut sebagai rangking pertama dalam daftar restoran muslim terkenal di seluruh China. Restoran ini menyajikan menu ala Xinjiang, provinsi dengan penduduk mayoritas muslim di bagian paling Barat Laut (north-west) China, dekat Asia Tengah.


Sebagian rombongan MUI, Senin malam, 21 Mei 2012, memilih makan malam halal di restoran ini. Sebagian lain, diundang makan malam secara terbatas dengan pimpinan Lembaga Perdamaian Internasional China. Menjelang matahari terbenam, pukul 19.30 waktu Beijing, restoran ini makin padat pengunjung. Sebagian besar bukan pencari menu makanan halal. Tapi pengunjung asal Eropa dan Amerika Serikat yang hendak menikmati sajian dan pertunjukan eksotik restoran ini.

Bagi pengunjung bule itu, restoran ini juga menyediakan wine yang disajikan dalam gelas unik,  panjangnya 30-an cm. Sajian di restoran ini sesuai dengan penjelasan  website www.islamichina.com, bahwa sudah jadi pemandangan biasa, bahwa beberapa restoran halal di kota-kota besar China, seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou, Shenzhen, menyediakan minuman beralkohol. “Berat bagi banyak restoran halal untuk  surive bila mereka tidak menyediakan wine, karena mayoritas pengunjung non-muslim,” tulis website www.islamichina.com.
Melihat kenyataan tersebut, Dekan Fakultas Syariah IAIN Banten, Prof. Dr. Utang Ranuwijaya, yang juga Ketua Komisi Pengkajian MUI, berkomentar pendek, “Ini melecehkan nama al-Math’am al-Islami.” Restoran ini juga memanjakan pengunjung dengan sejumlah aksi pertunjukan yang berasal dari kawasan Xinjiang. Musik, tarian, nyanyian, dan aksi pertarungan dengan pedang.

Salah satu pertunjukan andalan adalah sensasi  tari perut. Berbeda dengan penari perut Mesir yang umumnya berperut gendut, perut penari asal Xinjiang ini ramping, sintal, dan tentu saja sensual. Begitu penari perut tampil, kontan saja, Prof. Utang keluar ruangan, sambil istighfar. Langkah itu disusul H. Karnaen Perwataatmaja, salah seorang ahli ekonomi Islam. “Saya lihat di luar Pak Pakrnaen pegang tasbih sambil terus istighfar,” kata Prof. Utang.

Menurut Dr. Nadratuzzaman Hosen, mantan Direktur LPPOM MUI, yang kini menjadi Wakil Bendahara MUI, selama ini MUI menolak permintaan sertifikasi halal dari restoran yang meski makanannya halal, tapi juga menjual minuman beralkohol. Hal serupa juga disampaikan Ketua MUI bidang fatwa, KH. Dr. Ma’ruf Amin. “Harus halal semua yang dijual,” katanya. Belum tertatanya  standar dan monitor restoran halal di China bisa menjadi agenda pembahasan lanjutan antara MUI dan China Islamic Association. (mui/alhikmahonline)

BMW Seri 5 Dengan Rp 27 Juta



ImageSore itu Bambang & istrinya menumpang mobil Suzuki Carry milik adik iparnya. Kebetulan sang adik datang ke Jakarta memenuhi undangan perkawinan saudara yang 'ngunduh mantu'.
Mobil itu sudah rusak AC-nya, jendela kaca pun diturunkan agar angin berseliweran. Saat itu mereka sedang berada di tol Grogol arah Cawang.  Bambang duduk di sebelah kiri depan. Sang adik ipar memegang kemudi dan istri Bambang duduk di bangku belakang. Mobil berjalan di jalur paling kiri karena laju yang terbatas.
Tiba tiba mobil Suzuki Carry buatan Jepang itu limbung tertiup angin sebab ada sebuah sedan Eropa yang menyalip dengan kecepatan kencang. Bagi si pemilik Suzuki Carry, mobil limbung di jalan adalah hal biasa. Bambang pun tidak ambil pusing dengan duduk yang terombang-ambing. Namun secepat kilat istri Bambang berseru, "Wuihhh, hebat sekali mobil BMW seri 5 itu ya pak... coba kita punya mobil kayak begitu!" Dengan enteng Bambang menimpali, "Doakan saja bu, insya Allah bila Dia berkenan boleh jadi suatu saat kita bisa punya mobil kayak begitu!"
Inilah keinginan seorang istri yang diamini oleh sang suami. Keinginan sepasang suami-istri ini terangkai begitu indah menjadi baluran doa yang terangkat ke langit dan menghadap Sang Pencipta.
"Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya." (QS. 35 : 10)
Namun rangkaian doa yang naik itu tidak begitu saja disukai oleh setan, laknatullah. Setan pun turun ke telinga adik ipar Bambang yang sedang menyetir. Begitu sang adik ipar mendengar tutur Bambang lalu ia pun berkomentar, "Hah, mau beli mobil mewah kayak begitu?! Jangan mimpi, Mas gaji sampeyan sebulan saja gak sampai Rp 1 juta gimana bisa beli mobil seperti itu?"
Bambang menukas dengan enteng, "Kan gak ada yang gak mungkin kalau Allah sudah berkehendak!" "Tapi kan sampeyan harus ukur kemampuan diri. Kalau mimpi mbok ya jangan tinggi-tinggi, nanti kalau tak tercapai jatuhnya sakit!" ejek sang adik ipar.
Kalimat yang terakhir itu begitu terngiang di telinga Bambang. Hatinya terluka oleh ucapan adik iparnya. "Boleh dia menghinaku tidak mampu karena profesiku sebagai dosen... tapi urusan rezeki, Allah Maha Kaya!" gumamnya. "Ya Allah, hamba merasa terhina, tunjukkanlah kekuasaan-Mu bahwa Engkau amat mampu menghadirkan mobil seperti itu untukku!" doa Bambang membatin.
Peristiwa itu sudah berlangsung kira-kira 2 minggu, bahkan Bambang sendiri sudah melupakannya. Usai memberi kuliah di sebuah kelas, tiba-tiba hape Bambang berdering. Ada sebuah nomor yang tidak ia kenal.
"Bang, ini aku Syahrial teman kuliahmu dulu, masih ingat kan?". "Ya, masih" jawab Bambang dengan nada malas. Bambang sungguh kenal Syahrial. Bahkan ketika kuliah dulu mereka begitu akrab sehingga dimana ada Bambang, pasti di situ ada Syahrial. Namun sayang, takdir Allah membuat Syahrial putus persahabatan dari Bambang sebab Syahrial menjadi anak pejabat sukses.
Sejak prestasi kerja ayahnya meroket bahkan menjadi salah satu menteri di era Soeharto, maka Syahrial pun sejak saat itu mulai bergaul dengan gaya hidup anak-anak pejabat zaman itu. Rumah mewah yang banyak, kendaraan tak terhitung, asset berupa tanah, kebun, bangunan adalah pemandangan tak aneh yang dimiliki para pejabat di waktu itu.
Namun itu dulu! Sejak ayahnya tidak lagi menjabat, satu per satu harta benda keluarga itu dijual. Untuk mempertahankan gengsi dan gaya hidup mereka hutang sana-sini kepada siapa saja. Hingga sudah tidak ada lagi orang yang bisa memberi hutang, maka siang itu terbersitlah teman lama bernama Bambang di benak Syahrial.
"Ada apa? tumben kamu mau telpon aku!" tanya Bambang ketus. "Bang..., tolong aku. Aku perlu uang Rp 30 juta. Boleh aku pinjam uangmu?!" tanya Syahrial.
Bambang tahu anak mantan pejabat ini sudah terkenal tukang hutang dimana-mana, Bambang malas meladeni orang stress macam begini. Singkat Bambang membalas, "Aku orang susah. gak punya banyak uang. Rp 30 juta aku gak punya, tapi mungkin kalau Rp 27 juta sih ada!"
Mendengar angka 27 juta, maka terbitlah harapan di benak Syahrial. Ia pun berseru, "Ya sudah, bagaimana aku bisa dapatkan itu?" Bambang menukas, "Kamu mau bayar pakai apa?"
Mendapati komentar Bambang, Syahrial pun tersinggung dan ia berkata, "Jangan menghina Bang! Meski sudah bangkrut seperti ini aku masih punya beberapa mobil yang bisa aku gadaikan untuk jaminan!" Dari seberang pembicaraan Bambang berucap, "Gak usah digadai, kalau kamu mau lepas aja sekalian salah satu mobil itu!"
Dasar orang lagi gelap mata, Syahrial pun berkomentar, "Ya sudah, dimana kamu sekarang dan kemana bisa aku ambil uang 27 juta itu? Kamu akan aku jemput dan kamu boleh datang ke rumah untuk pilih salah satu mobilku!"
Mereka berdua menuju rumah Syahrial. Rumah mewah yang terletak di kawasan selatan Jakarta. Begitu garasi mobil terbuka, di dalamnya terdapat belasan mobil CBU (mobil asli buatan pabrik) dengan warna-warna kinclong mengkilap. Nanar bola mata Bambang menatapi cat mobil-mobil bagus itu tertimpa sinar lampu.
Berbagai macam mobil yang ada ia sambangi dan naiki. Hingga saatnya ada sebuah mobil sedan Eropa berwarna biru tua bermerk BMW terlihat oleh Bambang. Kedua lampu depannya begitu elegan. Bambang amat tertarik dengan mobil ini. Seketika itu juga, terlintas di benaknya akan kejadian 2 minggu lampau saat istrinya berkata, "Wuihhh, hebat sekali mobil BMW seri 5 itu ya pak. Coba kita punya mobil kayak begitu!"
"Apakah mobil ini mirip dengan yang pernah kami lihat dulu, ya Allah?" batin Bambang. Maka ia pun bergegas lari ke arah belakang. Subhanallah.... lampu belakang dan bagian belakang mobil tersebut persis mirip dengan yang pernah dilihat olehnya dan istri. Bambang pun langsung berkata kepada Syahrial, "Yang ini boleh gak?" "Silakan saja kalau kamu mau coba!" jawabnya.
Bambang pun melakukan test-drive. Mobil itu luar biasa nikmat menurut Bambang. Meski seken, namun seperti benar-benar baru sebab jarang dipakai. Akhirnya Bambang pun berkata,"Baiklah aku ambil mobil ini!".
Akhirnya, Bambang benar-benar memiliki BMW seri 5 itu seharga Rp 27 juta. Sore itu juga, Bambang pulang ke rumah dengan mobil barunya. Hatinya amat girang dan penuh syukur kepada Allah SWT. Mobil itu ia parkir di depan mulut gang rumahnya. Ia pun bergegas memberitahukan kepada istrinya bahwa ia sudah membeli mobil idaman. Lalu sang istri pun bersyukur kegirangan.
Selang dua hari kemudian Bambang & istrinya pulang kampung demi berbagi kebahagiaan ini. Orang tua, mertua dan saudara-saudara amat senang dengan karunia indah ini. Bambang berjumpa dengan adik iparnya sang pemilik mobil Suzuki Carry yang pernah berkata kepadanya beberapa minggu lalu, "Hah, mau beli mobil mewah kayak begitu?! Jangan mimpi Mas, gaji sampeyan sebulan saja gak sampai Rp 1 juta gimana bisa beli mobil seperti itu?"
Kini kepadanya Bambang bisa berkata, "Dik, lihat nih seorang dosen yang gajinya tidak sampai Rp 1 juta sebulan. Akhirnya, dengan pertolongan Allah SWT bisa juga membeli mobil mewah seperti ini!"

40 Juta Untuk Orang Tua Berhaji

Allah SWT berfirman: “Dan kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tua.”
(Qs. Al Ankabuut : 8)

Allah SWT berfirman: “Dan kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tua.”
(Qs. Al Ankabuut : 8)
Siang itu saat itikaf di sebuah masjid di bilangan Jendral Sudirman Jakarta datang seorang pria bernama Mucthar (bukan nama sebenarnya). Pria ini adalah orang dari kalangan berada, dari paras dan pakaian yang dikenakannya saya dapat menyimpulkan itu.
Kami berbincang usai shalat Dzuhur di masjid tersebut. Selain kami berdua, ada teman-teman lain yang juga kala itu tengah bersama-sama melaksanakan itikaf bersama. Kami mencoba merenungi karunia apa saja yang pernah Allah SWT limpahkan selama hidup ini.
Satu per satu di antara kami mengutarakan karunia Allah yang dirasakan. Subhanallah, terkadang dalam duduk sesaat merenungi karunia Allah bersama kumpulan orang-orang yang saleh bisa membuat hidup lebih berarti dan sarat makna.
Maka satu demi satu masing-masing kami merasakan betapa Allah SWT sangat sayang kepada setiap hamba-Nya. Namun sedikit sekali dari manusia yang pandai bersyukur kepada Allah SWT.
Kini giliran Muchtar untuk bicara. Ia menyatakan bahwa sampai saat ini dia bekerja sebagai konsultan dalam bidang pertambangan.
“Tidak melulu orang yang bekerja di bidang ini selalu berlebih harta,” menurutnya. “Namun perkara lapang atau sempit, sebetulnya ada dalam hati masing-masing orang,” lanjutnya.
“Saya ingat tahun 90-an, saya punya uang sekitar Rp. 40 juta. Istri saya berencana menggunakan uang itu untuk membeli sebuah rumah di Serpong dan memang saat itu kami belum memiliki rumah. Kemudian saya usul kepada istri bahwa kedua orang tua saya dan kedua orang tuanya belum pernah berhaji. Mumpung mereka masih ada umur dan kita ada kelapangan uang 40 juta ini, kiranya berkenankah istri saya untuk mengikhlaskan uang ini untuk memberangkatkan mereka berempat ke tanah suci?” Muchtar menjelaskan awal masalah kepada kami semua.
Selanjutnya Muchtar mengutarakan bahwa malam itu setelah melewati beberapa pertimbangan ak-hirnya sang istri menuruti usulnya. Dan proses itu tidak mudah, berkali-kali istrinya berpikiran goyah, se-hingga hampir membatalkan niat untuk memberangkatkan haji keempat orang tua mereka.
Sifat dasar manusia, pelit, kadang selalu datang ketika manusia itu ditawarkan pahala keikhlasan yang tiada tara. Sifat itu akan mewujud dan tidaknya sangat bergantung bagaimana kita mengelolanya.
“Namun saya bilang kepada istri saya, bahwa ini adalah bentuk bakti kita kepada orang tua. Pastilah Allah akan bayar kebaikan ini!. Apalagi sesampainya di sana, orang tua kita akan mendoakan di tempat-tempat mustajab. Aku jamin, Allah pasti akan membalas kebaikan ini!” jelas Muchtar kepada istrinya.
Ketegaran hati pun mengkristal dan niat suci itu pun terlaksanakan. Saat itu ongkos naik haji (ONH) kira-kira Rp 7 juta-an. Ditambah biaya bimbingan dan hidup selama di tanah suci maka kira-kira uang Rp 40 juta itu adalah cukup. Maka berangkatlah keempat orang yang dicintai Muchtar dan istrinya ke tanah suci untuk berhaji.


Tidak ada yang sia-sia saat kita melakukan kebaikan. Energi kebaikan itu akan kembali kepada pemiliknya. Bahkan boleh jadi ia akan kembali menjadi besar hingga menggunung dan mengejutkan pemilik kebaikan itu. Apalagi bila kebaikan itu ditunaikan kepada orang tua yang begitu berjasa atas kehidupan kita. Bukankah Allah akan ridha bila orang tua meridhai kita?!
Hanya 3 bulan berselang dari pendaftaran haji dan penyerahan biaya haji itu. Orang tua pun belum berangkat haji ke tanah suci, namun Muchtar sudah mendapatkan balasan Ilahi.
“Saya gak sangka pak, saat itu saya menerima bonus akhir tahun dari perusahaan senilai Rp360 juta! Saya kaget dan saya  teramat bersyukur kepada Allah SWT Yang Mahapemurah. Sesampainya di rumah saya ceritakan ini kepada istri dan istri saya pun terperanjat. Akhirnya, kami merasakan betapa Allah SWT menepati janjinya.” jelas Muchtar.


Uang itu ia belikan mobil dan sebuah rumah. Ya sebuah rumah yang dibeli setelah ditangguhkan keinginan memilikinya demi berbakti kepada orang tua. Rumah itu kini lebih besar Allah berikan daripada keinginan mereka semula. Bukankah ini adalah sebuah keberuntungan? Ya, karena-nya perbanyaklah kebaikan dan berbaktilah kepada orang tua! 

10 Ribu Rupiah Membuat Anda Mengerti Cara Bersyukur





Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan.
Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!"
Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami
tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!"
Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!"
Ironisnya meski tidak menambahkan sedekahnya, istri dan putrinya Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia.
Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.
Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.
Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan: "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"

Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!"
Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana.
Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya.
Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"

Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian melanjutkan kalimatnya:
"Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa!
Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.
Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah." 

Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu!


Sumber Alhikmah

Pesan & Kesan


Rabu, 20 Juni 2012

10 Sifat Wanita Yang Perlu Lelaki Faham

KITA selalu mendengar dalam menjalin hubungan, perlu ada tolak ansur dan saling faham memahami antara satu sama lain. Selalu saja dikatakan, wanita lebih banyak bertolak ansur dan berubah demi memahami situasi atau kehendak lelaki.

Namun, ada juga lelaki yang memahami perasaan dan kemahuan seorang wanita dan sanggup berubah demi wanita dicintai. Namun, tinjauan rambang yang dibuat menunjukkan ramai menyatakan wanita terlalu rumit untuk difahami.

Pandangan ini mungkin betul atau salah. Bagi sesetengah pihak pula, mungkin tidak semua wanita sukar difahami.

Persoalannya.. apakah cara lelaki untuk memahami wanita dan apakah sifat wanita yang lelaki perlu ketahui?






Hari ini saya berkongsi dengan anda, senarai 10 perkara lelaki perlu tahu mengenai wanita. Ia penting untuk kesejahteraan sesuatu perhubungan.


* SENSITIF


Bukan bermaksud suka merajuk, tapi hanya ingin bermanja dan mendapatkan perhatian. Apabila seseorang wanita menyatakan dia sedang bersedih tetapi tidak menitiskan air mata, itu bermakna dia sedang menangis dalam hati.


* CEREWET


Bukan bermaksud ‘fussy’ tidak tentu hala, kadang kala ingin lelaki mengikut kata-katanya sekali sekala. Ikutkan saja kemahuan mereka selagi mampu tetapi ingat jangan mengeluh tidak tentu pasal… ini boleh memburukkan lagi keadaan.


* HALUS


Ibarat sehelai sutera, cantik, mulus, lembut dan mudah tercarik dan koyak. Walaupun seorang wanita memaafkan seseorang yang lain atas sebab kesalahan, lazimnya wanita akan ingat kesalahan itu untuk disimpan jadi pengajaran… bukan dendam.


* IKHLAS


Ikhlas seorang wanita tak perlu diragui. Semua wanita mahukan seorang lelaki yang cintakan mereka sepenuh hati dan lelaki juga perlu ikhlas mencintai wanita.


* PERASAAN


Wanita suka jika sesekali orang yang disayangi membuat kejutan dengan memberi hadiah, bunga atau sekadar kad ucapan romantis. Mereka akan rasa terharu dan merasakan bahawa dirinya dicintai setulus hati. Dengan ini, dia tidak akan ragu-ragu terhadapmu.


* PRIHATIN


Sentiasa memerhatikan keadaan sekeliling dalam diam. Wanita juga mudah jatuh hati pada lelaki yang prihatin dengan selalu ambil berat mengenai mereka dan baik terhadapnya.


* MANJA


Walaupun dia adalah seorang wanita yang pandai berdikari, naluri mereka masih lagi tetap seorang wanita. Suka bermanja bukan hanya kepada insan yang bernama lelaki, namun juga dengan orang lain seperti sahabat atau keluarga.


* EGO


Wanita yang terlalu sayangkan kekasihnya sanggup menolak ketepi egonya apabila bersemuka dengan yang dicintai. Ini kerana apabila lelaki yang disukai merenung tajam ke dalam matanya, dia akan cair seperti coklat!!


* CINTA


Cinta pertama bagi wanita adalah yang paling dalam dan tulus. Apabila lelaki yang dicintainya pertama kali dalam diam memberikan tindak balas positif, misalnya menghubunginya melalui telefon, si gadis akan bersikap acuh tak acuh seolah-olah tidak berminat.

Namun selepas ganggang telefon diletakkan, dia akan menjerit kesukaan dan tidak sampai sepuluh minit, semua rakan-rakannya akan tahu berita itu!





* SEKS


Seks bukanlah segala-galanya buat wanita kerana wanita diciptakan dengan sembilan nafsu dan satu akal. Mereka mempunyai nafsu yang banyak dan tidak tertumpu kepada satu saja. Lelaki pula dijadikan dengan sembilan akal dan satu nafsu. Fungsi sebenar lelaki ialah membimbing wanita dan bukan menghanyutkannya.

Soalan : Adakah anda sudah benar-benar memahami pasangan anda? Jika belum, apakah yang anda buat dalam usaha anda untuk memahami si dia?

Tulisan : Alzahrin Alias (Berita Harian 05/Feb/2011)